Suara dihasilkan dari getaran. Getaran menghasilkan gelombang suara, yang melalui medium udara ataupun air, akhirnya bisa sampai ke telinga manusia. Para filsuf sejak masa Yunani Kuno seperti Pythagoras (570-495 SM), Archytas (428-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM) hingga masa Romawi seperti penulis sekaligus arsitek, Marcus Vitruvius Pollio (80/70-15 SM) atau yang lebih dikenal dengan nama Vitruvius, dan filsuf, Anicius Manilius Severinus Boethius (480-524/525), dikenal dengan nama Boethius, semuanya merupakan nama-nama yang muncul dalam sejarah proses terciptanya suara, bagaimana suara bisa sampai ke telinga kita. Pameran ‘5 | SENIMAN | SUARA | RUANG’ merupakan representasi dari kemungkinan-kemungkinan bentuk seni, maupun interaksinya, yang dihasilkan melalui medium suara.

Bagus Pandega mengangkat persoalan ‘Surroundings’. Bagaimana manusia berinteraksi dengan sumber-sumber informasi di lingkungan sekelilingnya. Etza Meisyara memanfaatkan medium komposisi suara sebagai refleksi dan pencarian diri. Fajar Abadi menghadirkan suara-suara dalam lingkup keseharian yang saling berinteraksi. Ferry Nurhayat mengetengahkan gagasan tentang suara sebagai distraksi yang memicu imajinasi. Haikal Azizi secara intuitif merespon konsep ‘Mandala’, yang dalam ruang lingkup religius merepresentasikan alam semesta. Dengan menggunakan medium suara, kelima seniman tersebut akan merespon ruang-ruang di dalam galeri.

Di dalam pameran ini, beberapa seniman aktif sebagai musisi yang tentunya berkaitan erat dengan unsur suara, beberapa lainnya merupakan perupa-perupa yang memiliki cukup banyak pengalaman di dunia seni rupa kontemporer Indonesia maupun internasional. Dua latar belakang yang berbeda ini diharapkan mampu menghadirkan acuan-acuan lain dalam proses apresiasi. Proses apresiasi dimana pendengaran menjadi sesuatu yang vital. ‘Hearing is another form of seeing’, mengutip seorang kurator, William Hellermann, dalam katalog pameran ‘Sound/Art’ yang berlangsung di Sculpture Center, New York, AS, pada tahun 1983.

(Tulisan pengantar untuk Pameran 5 | Seniman | Suara | Ruang 20 Desember 2013, Galeri Gerilya, Bandung, Indonesia)