Pengalaman berkarya selama lebih dari satu dekade merepresentasikan sebuah perjalanan yang tidak hanya mendedahkan lini masa laku artistik seorang seniman, tetapi juga menggambarkan ragam tikungan, temuan, hingga tujuan proyeksi kesenimanan. Bagi Oky Rey Montha (Kyre), tiga belas tahun sejak pameran tunggalnya yang pertama (atau enam belas tahun sejak ia pertama kali memamerkan karyanya di depan publik pada tahun 2007), merupakan suatu keniscayaan untuk menghadirkan eksplorasi mutakhir dengan serangkaian langgam yang pernah, sedang, dan akan diusungnya dalam satu proyek presentasi artistik.

Kyre secara berkala mempresentasikan sekaligus merekam pemikiran dan kreativitasnya melalui jalinan pameran tunggal dari tahun ke tahun. Mulai dari kecintaannya pada narasi fiksi, karakter-karakter yang merefleksikan diri dan orang-orang di sekitarnya, imajinasi kekacauan serta barisan ritmik yang terinspirasi dari musik, hingga situasi gelap pandemi. Kini, Kyre ingin menyampaikan penemuan kembali dirinya melalui Pilgrimage

Perjalanan ziarah, Pilgrimage, menjadi tajuk yang mewakili intensi Kyre dalam menelusuri kembali segala bentuk olah gagasan dan medium yang ia tekuni hingga kini. Pilgrimage adalah ziarah untuk memeriksa rekam jejak sekaligus meneropong proyeksi mendatang. Laku artistik Kyre yang membentang tidak hanya di wilayah eksplorasi visual, tetapi juga pencarian ranah musikal hingga inisiatif mandiri sekaligus kolektif menunjukkan keluwesan yang berporos pada satu sikap gigih dalam berkarya.

Ziarah dapat dipahami sebagai sebuah laku yang merepresentasikan sebuah kesadaran terhadap asal muasal, penghargaan atas ingatan, dan kedewasaan pemikiran dalam merespons situasi hari ini untuk diproyeksikan ke masa depan. Bisa jadi inilah yang menjadi pertimbangan Kyre ketika mengajukan presentasi Pilgrimage. Bagaimana ia menghargai pengalaman dan pencapaian demi memulai pencariannya terhadap kebaruan. Baku hantam kehidupan dialami Kyre tidak hanya di dunia artistik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari sebelum dan sesudah ia memasuki ekosistem seni rupa. Lebih dari itu, Kyre juga menyalurkan kemampuan artistiknya di ranah musik yang ia gemari. Hal tersebut bisa jadi melengkapi sekaligus menjawab bagaimana Kyre menyusun figur dan objek dalam komposisi visual yang acak tetapi seimbang.

Pilgrimage adalah ziarah Kyre untuk mengeksplorasi ragam material dan medium. Penonton tidak hanya menemukan sentuhan Kyre di atas kanvas, tetapi juga di atas objek seperti meja, kulit, hingga instalasi kayu dan objek reflektif. Semuanya bermuara pada narasi imajinatif Kyre terkait diri, lingkungan sekitar, dan isu-isu sosial dan global. Karya-karya dalam Pilgrimage ibarat segenggam kunci-kunci untuk membuka visi artistik Oky Rey Montha.

Karya terbaru berjudul Metal Shield menggambarkan upaya menutup bebunyian negatif sambil terus memperhatikan ragam situasi hari ini. Secara paradoks, karya ini dijadikan sebagai pembuka perjalanan ziarah dalam Pilgrimage. Sebuah pernyataan Kyre dalam merespons kebisingan di sekitarnya. Under the Table merepresentasikan sikapnya yang lain, dalam hal ini bagaimana kerahasiaan dan kecurigaan dibalik menjadi titik cerah penemuan dan keingintahuan. Penemuan yang membawa Kyre pada Entrance of Paradise, sebuah gerbang menuju imajinasi-imajinasi Kyre dalam Pilgrimage.

Tiga belas karya drawing Kyre dihadirkan pula untuk menekankan bagaimana seorang seniman memaknai perjalanan ziarah artistik. Ragam objek dan karakter dalam serangkaian karya drawing merupakan pijakan-pijakan yang membuka tabir kompleksitas kekaryaan Kyre. Keragaman medium, termasuk karya lukisan dan patung yang mendominasi keseluruhan pameran, secara serentak menyuarakan teriakan dan perayaan yang kontemplatif. Satu bentuk kedewasaan dalam menyisir dan menyusuri langkah demi langkah dalam jalur yang teratur.

Kapan dan bagaimana karakteristik kekaryaan Kyre terbentuk? Bagaimana ia mencari dan memosisikan dirinya di tengah geliat medan seni kontemporer hari ini? Eksplorasi apa yang akan ia lakukan berikutnya? Atau apa yang akan ia tinggalkan dan dibiarkan tersimpan dalam rekaman ziarahnya ini? Pilgrimage menjadi penanda, tanda mata, hingga petunjuk yang menekankan signifikansi perjalanan artistik seorang seniman. Lebih dari dua puluh karya yang tersebar dalam ruang pamer merupakan pernyataan Kyre yang mengungkap bermacam isu dalam balutan imaji khas. Kekhasan yang terbentuk dalam rentang waktu lebih dari satu dekade.


More than a decade of artistic experience represents a journey that not only reveals the timeline of an artist’s creative process but also illustrates a variety of turns, discoveries, and the artistic goals projected. For Oky Rey Montha (Kyre), thirteen years since his first solo exhibition (or sixteen years since he first showcased his work to the public in 2007) is an inevitability to present a recent exploration with a series of styles that have been, are currently, and will be embraced in a single artistic presentation project.

Periodically, Kyre presents and records his thoughts and creativity through a series of solo exhibitions from year to year. Starting from his passion for fictional narratives, characters that reflect himself and those around him, imaginative chaos, rhythmic lines inspired by music, to the dark situation of the pandemic. Now, Kyre aims to convey his rediscovery through Pilgrimage.

“Pilgrimage” becomes the title that represents Kyre’s intention to revisit all forms of conceptual and medium exploration he has engaged in up to now. “Pilgrimage” is a journey to examine the footprint while also peering into future projections. Kyre’s artistic work spans not only in the realm of visual exploration but also extends into the musical domain and independent as well as collective initiatives, showcasing a versatility rooted in a persistent approach to creation.

Pilgrimage can be understood as an act that represents an awareness of origins, an appreciation of memories, and intellectual maturity in responding to today’s situations, projected into the future. This might have been Kyre’s consideration when proposing the presentation of Pilgrimage. How he values experiences and achievements to initiate his quest for novelty. The clash of life experienced by Kyre is not only in the artistic realm but also in everyday life before and after entering the artworld. Moreover, Kyre also channels his artistic abilities in the realm of music, which he enjoys. This could complement and answer how Kyre arranges figures and objects in visually chaotic yet balanced compositions.

Pilgrimage is Kyre’s journey to explore a variety of materials and mediums. The audience not only encounters Kyre’s touch on canvas but also on objects like tables, leather, and installations of wood and reflective objects. Everything converges into Kyre’s imaginative narrative about the self, the surrounding environment, and social and global issues. The works in Pilgrimage are like a handful of keys to unlock Oky Rey Montha’s artistic vision.

The recent work titled “Metal Shield” depicts an effort to shield oneself from negative noises while continuing to observe the various situations today. Paradoxically, this work serves as the opening of the journey in Pilgrimage. It is Kyre’s statement in responding to the noise around him. “Under the Table” represents another aspect of his attitude, showing how secrecy and suspicion, when unraveled, become the source of enlightenment of discovery and curiosity. These discoveries lead Kyre to “Entrance of Paradise,” a gateway to Kyre’s imaginations in Pilgrimage.

Thirteen drawing works by Kyre are also presented to emphasize how an artist interprets the artistic journey. The variety of objects and characters in this series of drawing works serve as stepping stones that unveil the complexity of Kyre’s creativity. The diversity of medium, including paintings and sculpture that dominate the entire exhibition, simultaneously voices contemplative shouts and celebrations. It represents a form of maturity in systematically combing through and exploring step by step in a well-organized path.

When and how are the characteristics of Kyre’s artworks formed? How does he seek and position himself amidst the dynamics of today’s contemporary art scene? What explorations will he undertake next? Or what will he leave behind and put in the records of his pilgrimage? Pilgrimage serves as a signifier, a memento, and a guide emphasizing the significance of an artist’s artistic journey. More than twenty works scattered throughout the exhibition space constitute Kyre’s statement, revealing various issues within the distinctive realm of his imagery. This distinctiveness that has been shaped over a span of more than a decade.

(Teks kuratorial untuk Oky Rey Montha Solo Show, PILGRIMAGE, 25 November–14 Desember 2023, ASHTA SPAC8, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia)