Imajinasi dan realitas dapat dimaknai sebagai satu kesatuan yang terhubung oleh ruang ‘antara’ yang bersifat dinamis. Pengalaman dan kemampuan persepsi manusia menjadi aspek-aspek yang menentukan besaran ataupun luasan ruang antara tersebut. Oleh karenanya, ruang di antara imajinasi dan realitas menjadi begitu menarik untuk dijelajahi. Dalam ranah artistik, seniman acapkali menghadirkan ruang antara tersebut dalam wujud karya-karya seni yang bersifat realis maupun imajinatif. Imajinasi dan realitas tidak lagi dianggap sebagai dua kutub yang dipisahkan sebuah ruang/proses, tetapi sebagai satu dunia yang tumpang tindih. Pameran The In-Betweens menjadi gambaran dinamika yang terjadi antara imajinasi dan realitas.
Pameran The In-Betweens mengetengahkan upaya-upaya artistik termutakhir Mohammad Taufiq (Emte) dan Rega Rahman dalam menjelajahi keterhubungan antara imajinasi dan realitas. Kedua seniman memandang imajinasi dan realitas sebagai satu hubungan yang memiliki bobot tertentu. Emte menelaah imajinasi dalam bentuk realitas keseharian, sementara Rega mempersepsi realitas sebagai sesuatu yang imajinatif. The In-Betweens pada dasarnya merupakan representasi atas eksplorasi artistik seniman yang berupaya membongkar makna tunggal atas masing-masing imajinasi dan realitas.
The In-Betweens menjadi penanda kemunculan ARTLOKA. Tajuk pameran sekaligus menekankan peran ARTLOKA dalam menopang ruang dinamis antara kesenian dan publiknya. Melalui perhelatan perdana ini, ARTLOKA mengukuhkan diri sebagai sebuah ruang yang memfasilitasi eksplorasi serta distribusi karya seni di ranah artistik maupun ranah populer.
(Pengantar kuratorial untuk The In-Betweens, pameran duo Mohammad Taufiq Emte & Rega Rahman, 17 September–7 Oktober 2023, Artloka, Jakarta Art Hub, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia)