Instrumentasi, Ekstensi, dan Ekspansi
In the past decade, computers have delivered cybernetic music into realms which reach beyond human capabilities.
– David Toop
Ocean of Sound: Aether Talk, Ambient Sound and Imaginary Worlds (1995)
Sistem dan bahasa komputer, atau seringkali disebut dengan istilah komputasi, telah menjadi salah satu aspek dalam ranah linguistik interdisipliner. Linguistik komputasi sebagai penggabungan antara cara kerja komputer dengan bahasa secara umum. Bahasa yang merupakan salah satu komponen pembentuk kebudayaan. Ranah lainnya yang tidak terlepas dari pengaruh komputasi adalah seni musik. Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membuka ragam eksplorasi musikal hingga bebunyian yang sebelumnya dibatasi oleh instrumen musik konvensional. Seni musik di Abad ke-21 tidak pernah bisa dilepaskan dari pengaruh komputer, baik dalam hal instrumentasi maupun sistem perekaman dan distribusinya.
Segala jenis alat ataupun penemuan manusia selalu dikaitkan dengan upaya-upaya manusia untuk membuat ekstensi dari keterbatasan tubuhnya. Namun, kehadiran komputer tidak dapat dipandang sebagai sekadar perpanjangan ataupun perluasan tubuh manusia. Komputer bisa jadi sebuah fenomena yang mampu memperluas daya jangkau pemikiran manusia hingga bahkan berbalik mengancam keberadaan manusia itu sendiri. Apabila lebih spesifik ke dalam lingkup seni musik, komputer telah lama membentuk pola kerja hingga bentuk pertunjukan baru. Komputer sebagai salah satu instrumen musik yang mendorong terjadinya ekspansi musikal.
Instrumentasi, ekstensi, dan ekspansi. Tiga kata kunci dalam memahami kehadiran komputer dalam eksplorasi musik. Bagi generasi saat ini, bukan sesuatu yang mengherankan apabila instrumen musik pertama yang mereka pelajari adalah komputer, lebih spesifik lagi, laptop. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin lebih akrab dengan gitar ataupun piano sebagai instrumen musik pertama mereka. Laptop atau komputer setidaknya telah masuk ke dalam daftar instrumen musik di Abad ke-21. Tidak hanya mampu meniru bebunyian dari instrumen musik konvensional, komputer juga mampu menghasilkan bebunyian yang khas komputer. Bukan soal bebunyian yang analog ataupun yang digital, tetapi soal perluasan kemungkinan bebunyian yang dapat hadir pasca berkembanganya musik komputer.
Musik komputer sebagai sebuah fenomena yang memungkinkan munculnya pengalaman mendengarkan bebunyian baru. Bebunyian baru yang tentunya berpotensi memperluas tidak hanya ranah seni musik tetapi juga, jika ada, ranah seni bebunyian.
(Pengantar untuk Salon Vol.7: Pan-A-Sonic, 24 Februari 2018, New Mutants, Jakarta Pusat, Indonesia)
One response to “Salon Volume 7: Pan-A-Sonic”
-
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Leave a Reply