Seni Bandung merupakan sebuah perhelatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota bersama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Dilaksanakan pada 25 September hingga 25 Oktober 2017, Seni Bandung #1 merupakan gelaran pertama dari festival kesenian yang rencananya akan dilangsungkan secara tahunan.
Secara umum, Seni Bandung terdiri atas lima komite kesenian: Seni Rupa, Sastra, Musik, Tari, dan Teater. Masing-masing komite diisi oleh seorang kurator dan dua orang asisten kurator. Komite Seni Rupa melibatkan penulis sebagai Kurator yang dibantu oleh Jajang Supriyadi dan Dwihandono Ahmad sebagai Asisten Kurator. Jajaran direksi terdiri atas Satria Yanuar sebagai Produser, Heru Hikayat sebagai Direktur Artistik, dan Iman Soleh sebagai Direktur Eksekutif. Ridwan Kamil sebagai Walikota bersama dengan Tisna Sanjaya dan Bambang Sugiharto ditunjuk sebagai Dewan Penasihat untuk Seni Bandung #1.
Pada perhelatannya yang pertama ini, tim perumus Seni Bandung sepakat mengangkat tema Air, Tanah, dan Udara. Tema tersebut kemudian dielaborasi lebih jauh oleh kurator dan asisten kurator di masing-masing komite. Di samping tema Air, Tanah, dan Udara, Heru Hikayat selaku Direktur Artistik, juga mengajukan penekanan pada aktivitas artistik yang melibatkan publik ataupun ruang publik. Komite Seni Rupa kemudian memutuskan untuk menerjemahkan tema Air, Tanah, dan Udara, menjadi karakteristik pilihan medium seniman yang akan dilibatkan. Air diterjemahkan sebagai sebuah elemen yang bersifat dinamis dan oleh karenanya mewakili medium-medium artistik yang bersifat ephemeral atau sementara seperti seni performans dan happening art. Tanah merupakan elemen yang cenderung bersifat tetap dan kemudian diterjemahkan sebagai medium-medium artistik yang bersifat konvensional hingga monumental semisal cetak grafis dan seni patung. Elemen terakhir, Udara, diterjemahkan sebagai sesuatu yang bersifat intangible. Tidak dapat digenggam ataupun tidak memiliki bentuk nyata seperti halnya visi. Visi yang erat kaitannya dengan sesuatu yang bersifat baru. Maka, elemen Udara diterjemahkan sebagai pilihan medium artistik yang dekat dengan kebaruan seperti intermedia, seni media, ataupun seni media baru.
Bentuk pembacaan tema Air, Tanah, dan Udara di atas kemudian dijadikan indikator pemilihan seniman-seniman yang akan dilibatkan dalam Seni Bandung #1. Di samping pembacaan tema, Komite Seni Rupa juga mengajukan indikator lain berupa karakteristik seni partisipatoris dan eksplorasi berbasis riset (baik salah satu maupun kombinasi keduanya) untuk semakin mengerucutkan pemilihan seniman. Gagasan kuratorial Komite Seni Rupa di atas diharapkan dapat menjadi pijakan serta gambaran keterlibatan Seni Rupa dalam festival besar kesenian Kota Bandung yang pertama ini.
(Gagasan kuratorial untuk festival Seni Bandung #1, 25 September – 25 Oktober 2017, Bandung, Indonesia)
Leave a Reply