Perihal Keberadaan dalam Ruang dan Waktu
Merenungi perihal keberadaan, manusia hari ini dihadapkan pada ragam kemungkinan ranah pijakan dan ruang berpikir. Seorang individu bisa saja hadir secara fisik di satu titik pijakan, tetapi juga hadir dan berkelana dalam manifestasi diri yang berbeda-beda di ruang-ruang virtual. Perkembangan teknologi telah membawa manusia pada periode representasi atau proyeksi diri yang melampaui kenyataan dan kebenaran. Persona yang terlihat dalam dunia layar, belum tentu merupakan cerminan dunia nyata seutuhnya, begitu pun sebaliknya. Seorang manusia terbagi ke dalam banyak proyeksi, menjadikannya subbagian-subbagian yang hidup dalam subruang-subruang (baca: subspaces). Makna keberadaan (individu atau kelompok, fisik atau virtual) menjadi serta-merta, di mana-mana, dan oleh karenanya menjadi begitu dinamis dan kompleks.
Persoalan subruang, dalam hal ini proyeksi dan manifestasi yang berkelindan di antara dunia fisik dan dunia maya, ditelusuri lebih dalam oleh Yim Hyun Jung dalam kekaryaannya. Merekam objek dalam satu ruang untuk kemudian diolah dan dihadirkan kembali dalam ruang yang lain. Hyun Jung memanfaatkan media fotografi untuk memikirkan kembali pengalaman serta makna ruang dan waktu. Imaji dalam tangkapan lensa kamera merupakan representasi atas ruang dan waktu yang aktual. Membekukan yang kini. Manusia menyadari waktu kini yang dengan segera berubah menjadi lampau. Apa yang dimaksud dengan kini dan lampau dalam pemahaman atas keberadaan manusia di dunia nyata maupun dunia maya? Bagaimana dengan yang akan datang?
Jessica Soekidi memproyeksikan masa depan melalui manifestasi waktu kini yang organik. Benih dalam sebidang tanah merupakan representasi atas kelahiran entitas tumbuhan di masa mendatang. Aspek spekulatif dalam proses pertumbuhan tersebut dihadirkan Jessica melalui olah medium bidang datar bertekstur, dalam hal ini perpaduan antara representasi benih dan tumbuhan melalui material cat dan representasi tanah melalui material kertas alumunium di atas kanvas. Bagi Jessica, tanah dan material representasinya mengandung makna harfiah dan simbolik yang saling berhimpit. Sebagai ruang eksplorasi sekaligus tempat berpijak dan tempat ‘kembali’.
Subpaces (subruang-subruang) adalah presentasi artistik Jessica Soekidi dan Yim Hyun Jung yang menelusuri ragam lapisan ruang waktu. Bagaimana manusia mengalami ruang fisik, ruang imaji, dan ruang maya dalam waktu lampau, waktu kini, dan waktu mendatang. Pemahaman tersebut berjangkar pada fenomena keseharian yang berkaitan erat dengan aspek lingkungan dan perkembangan teknologi. Jessica yang mengolah gagasan pertumbuhan diri melalui analogi tanah dan benih tumbuhan, serta Hyun Jung yang mencerap dan memikirkan kembali esensi keberadaan objek dalam ruang waktu melalui keterlibatan ingatan, imajinasi, dan pemanfaatan teknologi. Keseluruhan tawaran gagasan tersebut bermuara pada refleksi terhadap makna keberadaan manusia hari ini. Manusia yang berinteraksi dengan bermacam informasi sehingga melahirkan subruang-subruang dalam ruang pemikiran dan ruang fisiknya.
Regarding the Existence in Time and Space
Reflecting on the idea of existence, humans are faced with a variety of possible physical grounds and thinking spaces. An individual may be physically present at one standing point, but also present and wandering in different self-manifestations in virtual spaces. Technological developments have brought humans to a period of self-representation or self-projection that transcends reality and truth. The persona seen on the screen is not necessarily a complete reflection of a person in the real world, and vice versa. A human being is divided into many projections, breaking them into subsections that live in a variety of subspaces. The meaning of existence (individual or group, physical or virtual) becomes instantaneous, ubiquitous, and therefore dynamic and complex.
The issue of subspace, in this case the projections and manifestations intertwined in between the physical and the virtual world, is being explored deeper in Yim Hyun Jung work. Capturing and transforming objects in one space before presenting them again in another space. Hyun Jung uses the medium of photography to rethink the experiences and the meaning of space and time. The image captured by the camera lens is a representation of the actual space and time. Freezing the present. Humans are aware of the present time which immediately turns into the past. What is the meaning of past and present in the context of human existence within the real world and the virtual world? What about the future?
Jessica Soekidi projects the future through the manifestation of the organic present. The seed and soil/ground represent the birth of a plant in the future. This speculative aspect of the growth process is presented by Jessica through the exploration of a textured flat plane medium, in this case a combination of representations between seeds and plants through paint and the representation of soil through aluminum foil on canvas. For Jessica, soil and its material representation contain both literal and symbolic meanings that coincide with each other. As a space for exploration as well as a ground and a place to ‘return’.
Subpaces is an artistic presentation by Jessica Soekidi and Yim Hyun Jung that traces the various layers of time and space. How humans experience physical space, imaginary space, and virtual space in the past, present, and future. This understanding is anchored in everyday phenomena that are closely related to environmental aspects and technological developments. Jessica, who cultivates the idea of self-growth through the analogy of soil and plant seeds, and Hyun Jung who perceives and rethinks the essence of the existence of objects in space-time through the involvement of memory, imagination, and the use of technology. The entire idea boils down to a reflection on the meaning of human existence today. Humans who interact with a variety of objects and information resulting in the production of many subspaces in thought and physical space.
(Pengantar kuratorial untuk SUBSPACES, an exhibition by Jessica Soekidi and Yim Hyun Jung, 17 Desember 2022– 17 Januari 2023, SAL Project, Tangerang)